JAKARTA - Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Polisi Mohammad Iqbal mengungkapkan pihaknya mendorong perbankan untuk turut mengantisipasi terkait kasus pembobolan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dengan cara Skiming atau dengan mengkloning data nasabah yang belakangan meresahkan masyarakat.
Menurut Iqbal, cara yang dilakukan komplotan pembobol ATM itu tergolong konvensional dengan menempel alat di ATM, sehingga pihaknya mendorong bank-bank untuk melakukan peningkatan terhadap security teknis.
"Kita sudah menunjukkan bahwa kita sudah mengungkap. Skiming itu sebenarnya konvensional, mereka menempel alat di ATM terus mereka jiplak di ATM sehingga kita mendorong perbankan mengantisipasi dalam meningkatkan security teknis daripada alat mereka ATM mereka jadi engga bisa di jiplak begitu," kata Iqbal saat dihubungi Okezone, Minggu, (18/03/2018).
Selain itu, kita juga mendorong perbankan untuk melakukan cheking secara rutin terhadap semua ATM yang ada misal ATM BRI, BCA dan lainnya.
"Kalo polri kan selalu setiap waktu ada patroli mengecek ATM dan lainnya tapi kalo secara teknis kan kita enggak paham makanya mereka yang harus lakukan itu secara detail ada enggaga alat alat (Skiming) itu," ungkapnya.
Iqbal mengungkapkan, saat ini pihaknya telah mempelajari semua teknis tentang pembobolan nasabah belakangan ini terjadi, untuk itu katanya, masyarakat tidak perlu khawatir. Pun demikian Ia juga meminta kepada masayarakat agar tetap waspada dan melakukan perubahan pin berkala.
"Memang begini selain perbankan dan polisi, nasabah juga punya andil untuk mengantisipasi itu dan jangan sekali-kali ngasih PIN," tuturnya.
Skiming ini tambahnya, tahun 2016 dulu di Polda Metro Jaya juga kita ungkap kemudian hilang dan sekarang muncul lagi. "Dulu kasus ini ada 2016 mereka tiarap (hilang) lagi nah sekarang muncul lagi modusnya sama itu," tukasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(muf)