JAKARTA - Terdakwa perkara dugaan korupsi proyek e-KTP, Setya Novanto (Novanto) menceritakan pengalamannya saat gempa bumi ‎dengan skala 6,1 skala richter (SR) mengguncang Jakarta. Saat itu, Setnov mengaku sedang menjalani pemeriksaan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mantan Ketua DPR RI tersebut mengaku turut merasakan ‎gempa yang cukup besar ketika sedang menjalani pemeriksaan sebagai saksi. Namun, ketika itu, Setnov berpikiran bahwa dirinya sedang pusing.
Setnov di Sidang Lanjutan e-KTP (foto: Arie DS/Okezone)
(Baca Juga: Setnov Tampil Cerah dengan Batik Pemberian sang Istri di Sidang E-KTP)
Dia baru mengetahui bahwa terjadi gempa bumi saat penyidik yang memeriksanya berlarian untuk keluar gedung. Sesaat itu juga, Setnov pasrah bila terjadi sesuatu akibat gempa yang cukup besar mengguncang Jakarta.
"Iya berasa (gempa). Kaget lah saya, saya pikir saya pusing, penyidiknya yang keluar, (tapi) ita sih tinggal berdoa aja lah ya," ungkap Setnov sebelum menjalani sidang lanjutan perkara dugaan korupsi e-KTP, di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (25/1/2018).
Namun, tak berselang lama, petugas KPK mulai mengeva‎ukasi semua tahanan termasuk Setnov untuk keluar dari Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan. Beruntung, tidak terjadi kerusakan yang fatal dari Gedung KPK dan melukai orang-orang yang berada di KPK.
Seperti diketahui, gempa berskala 6,1 SR sempat mengguncang wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Selasa, 23 Januari 2018. Titik gempa tersebut berlokasi di daerah Lebak, Banten, Jawa Barat.
(Baca Juga: Pengakuan Setnov Jadi 'Anak Kost' hingga Tugas Cuci Piring Selama Ditahan KPK)
Follow Berita Okezone di Google News
(fid)
