JAKARTA - Kekerasan seksual masih marak terjadi di Indonesia, terbaru video porno melibatkan bocah laki-laki dengan perempuan dewasa dan juga guru honorer Wawan Setiono alias Babeh (49) yang melakukan kekerasan seksual ‎berupa sodomi kepada 41 bocah di Tangerang.
Melihat hal tersebut, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Sitti Hikmawatty mengatakan masih banyaknya kekerasan seksual terhadap anak dikarenakan masih adanya beberapa faktor.
“Saya juga melihat faktor yang harus diperkuat lagi adalah masalah ketahanan para calon korban juga harus ada upaya dari pemerintah melakukan pemagaran, mulai dari pendidikan yang optimal supaya mereka menjadi kuat,” kata Sitti kepada Okezone, Senin (8/1/208).
BACA: Sebelum Disodomi, 41 Korban Babeh Dipaksa Telan Gotri
Sebab ia melihat pendidikan yang masih ke arah kognitif itu belum cukup efektif dikarenakan hanya mencakup bagian kecil saja dan sementara kecerdasan lain sebagai target dari kemampuan seorang anak itu harus dioptimalkan seperti intrapersonal.
“Kecerdasan ini apabila distimulasi dengan baik akan menjadi benteng yang kuat, di mana anak akan mampu membentengi dirinya terhadap macam stimulus tidak baik. Jadi kalo beliau sudah nyaman dengan dirinya maka beliau akan mampu membentengi dirinya,“ papar Sitti.
SIMAK: Terus Bertambah, Korban Sodomi Babeh Si Guru Honorer Jadi 41 Anak
Selain itu, ia juga menilai masih kurang optimalnya hukuman seperti sangsi yang jera kepada pelaku kekerasan seksual kepada anak belum terlihat.
Kepada pelaku harus ada pemberatan kepada mereka bagaimana supaya ada efek jera, sekarang ini belum terlihat dan terealisasi sehingga orang kalo itu ya cuma dihukum begitu saja,” tukasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(fzy)