JAKARTA – Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) menggelar acara seminar prospek Indonesia 2018 di MGK, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (16/12/2017).
Dalam acara itu, hadir Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie sebagai pembicara. Ia melihat peran masyarakat Tionghoa di Indonesia lebih banyak aktif di dunia bisnis dibandingkan dunia politik.
“Ya mereka sangat aktif selama ini di dunia bisnis, di politik selama Orde Baru betul-betul tidak di beri ruang. Ya akibat positifnya, semua sukes di bidang ekonomi, sedang pribumi kebanyakan di politik,” kata Jimly saat menghadiri acara Seminar Prospek Indonesia di MGK Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (16/12/2017).
Jimly pun menginginkan adanya sebuah dialog pergaulan yang inklusif di antara masyarakat Tionghoa dan pribumi. Hal itu agar nantinya dari sinergitas tersebut bisa menjadi sebuah pergaulan pembauran bersama yang akan berdampak juga dalam mengatasi sebuah kesenjangan sosial setiap warga negara.
“Saya sarankan membuka dialog dan pergaulan inkulsif. Jadi, di dunia usaha kalau bisa misalnya para pebisnis dari Tionghoa partnernya dengan orang Jawa dan jangan sesama Tionghoa. Ini kan penting supaya pergaulan politik juga begitu. Sehingga pada saatnya nanti kita bisa bersinergi satu dengan yang lainnya sehingga tidak ada kesenjangan dan kesenjangan ini salah satu yang harus diatasi,” tegas Jimly.
Dalam acara yang diselenggarakan oleh INTI turut hadir juga tokoh nasional lainnya yaitu Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsudin.
Follow Berita Okezone di Google News
(erh)