JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pihaknya tunduk atas arahan Presiden Joko Widodo untuk menunda pembentukan Densus Tipikor. Sebab, sebagai seorang anak buah, dirinya harus mengikuti apa yang dikatakan oleh atasan.
"Densus tipikor ditunda itu perintah presiden, kita laksanakan. Polri loyal kepada presiden. Perintah presiden untuk tunda, kita tunda," ujarnya di gedung PTIK, Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (26/10/2017).
Meski demikian, lanjut Tito, pihaknya tetap menyiapkan lembaga itu, bila kemudian hari Kepala Negara menginstruksikan untuk segera merealisasikan instansi tersebut.
"Kami tetap mempersiapkan seperti apa organisasinya kalau seandainya terjadi misalnya perubahan ya kita akan laksanakan," imbuhnya.
Mantan Kepala BNPT itu menejelaskan, inisiatif kepolisian membentuk Densus Tipikor bukan suatu bentuk untuk mengrecoki Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam memberantas kasus rasuah di Tanah Air.
"KPK tetap jalan, monggo ga ada masalah. Ga akan terganggu dengan adanya Densus apapun namanya juga. Jaksa juga enggak akan terganggu," tegasnya.
Lebih lanjut, Tito berkata, permasalahan korupsi di Indonesia sudah amat mengkhawatirkan. Sehingga, nantinya dengan terbentuknya Densus Tipikor akan membantu KPK dalam menumpas kejahatan luar biasa tersebut.
"Bahkan saya udah sampaikan di ratas (rapat terbatas), kalau saya mau mengaktifkan, penanganan korupsi ini, ini mungkin OTTnya, penangkapan bisa kita laksanakan tiap 2-3 hari sekali," pungkasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(muf)