JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengingatkan pengungsi Rohingya bisa masuk dalam jaringan ISIS bila tidak dapat ditangani dengan baik.
"Jangan main-main dengan pengungsi Rohingya ini. Kalau tidak ditangani dengan baik, dikhawatirkan akan bergabung dengan ISIS. Ini bisa celaka," kata Menhan di Kantor Kemenhan, Jakarta, Jumat (23/10/2017).
Namun, Ryamizard belum melihat adanya indikasi pengungsi Rohingya untuk bergabung dengan kelompok ISIS di Filipina Selatan. Namun, perlu diantisipasi agar warga Rohingya tidak bergabung dengan kelompok teroris.
"Orang lagi bingung, ke sana nggak diterima, ke sini nggak diterima. Akan lari ke sana (ISIS) pasti. Logikanya kan begitu," kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) ini.
Untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi dari permasalahan pengungsi Rohingya, Ryamizad akan membawa masalah tersebut ke pertemuan trilateral di Filipina. Sebab, saat ini negara Asia Tenggara sedang menghadapi dua isu besar dalam bidang pertahanan yaitu ISIS di Filipina Selatan dan pengungsi Rohingya.
"Maka tadi saya minta nanti tanggal 20 Oktober kita bicara di Filipina. Ngapain kita ngomong banyak tapi cuma ngalor ngidul, poin yang penting saja," ucapnya.
Terkait pelaksanaan patroli udara tiga negara (trilateral) antara Indonesia, Malaysia dan Filipina, kata Menhan, patroli trilateral tidak hanya dilakukan di laut dan di udara, melainkan akan di lakukan di darat.
"Patroli laut sudah dilakukan, patroli udara juga sudah dilakukan di Malaysia. Nanti, juga akan dilakukan patroli darat. Ini dilakukan agar kelompok ISIS tidak masuk ke wilayah tiga negara tersebut," kata Menhan.
Follow Berita Okezone di Google News
(sal)