BUAT anak muda yang berusia 20 tahun ke atas, pasti familier dengan sebuah permainan ālari-larianā yang kadang disebut āGalasinā (asal kata Galah Asin), kadang āGobak Sodorā. Permainan yang dilakukan dua tim dan butuh stamina yang prima.
Permainan di atas sebidang tanah lapang dengan tiga/empat garis. Kadang sebagai garis-garisnya, cukup memanfaatkan lapangan bulu tangkis. Atau kalau dimainkannya di lapangan tanah, dibuat garis-garis dengan ranting pohon.
Biasanya satu tim terdiri dari 3 anak saja. Kadang juga bisa 4-10 anak. Masing-masing tim harus mengundi dulu biasanya untuk menentukan, tim mana yang jadi penjaga dan mana yang jadi penyerang.
Nah untuk memainkannya, tim penjaga harus menempatkan masing-masing 1 pemainnya di tiap garis. Sementara tim penyerang harus mengirim satu per satu pemainnya untuk melewati penjaga di tiap-tiap garis.
Di sini biasanya dibutuhkan keterampilan mengecoh dan kecepatan si penyerang, serta kecekatan dan quick response si penjaga di tiap garis yang dipertahankan. Pemenang ditentukan jika para pemain tim penyerang mampu menembus setiap penjaga dan garis atau tim penjaga mampu menyentuh setiap pemain dari tim penyerang.
Sebagaimana permainan asli tradisional bangsa kita, permainan gobak sodor ini juga sarat faedah. Mulai dari olah fisik, asah kecerdasan, kecepatan dan tentunya sosialisasi dan kerjasama.
Adapun soal sejarahnya, sepertinya belum ada catatan tertulis tentang kapan tepatnya permainan ini eksis di muka bumi. Tapi (konon), permainan ini asalnya dari Yogyakarta.
Tapi kalau literatur yang pertama kali mencatatkan permainan ini, dituliskan WJS Perwadarminto dalam āBaoesastra (kamus) Jawaā terbitan JB Wolters Uitgevers Maatschappij NV Groningan, Batavia (kini Jakarta) pada 1939.
Lucunya, sedianya permainan ini bak permainan blasteran Yogya-Inggris. Betapa tidak. Istilah āGobak Sodorā itu ternyata asalnya dari kata-kata bahasa Inggris: āGo Back Through the Doorā alias menembus pintu.
Tapi ya karena pelafalan orang-orang Indonesia yang tak banyak bisa menyebutkan dengan benar, jadinya permainan itu disebutnya āGobak Sodorā deh.
(raw)