JAKARTA - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan pihaknya ingin menemui Presiden Joko Widodo. Sebab, dalam beberapa kesempatan SBY merasa dituding sebagai orang yang mendanai aksi damai 4 November 2016.
"Saya belum puya kesempatan ketemu Pak Jokowi, saya ingin bicara blak-blakan. Siapa yang berikan info kepada beliau, yang bilang kalau saya mendanai aksi damai, pemboman, dan makar," ujar SBY dalam konferensi persnya, Rabu (1/2/2017).
Namun, dirinya mengaku tidak marah dengan apa yang menimpanya.
"Saya enggak marah. Dulu bulan November saya dianggap keras atau marah kaarena tidak ada angin dan hujan Demokrat 4/11 dituduh mendanai. Bahkan belakangan kabarnya menyuruh membom istana, bagaimana? Saya tinggal 10 tahun di sana," terangnya.
Apa yang ingin dilakukannya, sebagai niat baik dan meluruskan informasi yang tidak benar atas segala tudingan yang ditujukan kepadanya.
"Saya ingin melakukan klarifikasi secara baik dengan niat dan tujuan yang baik, agar tidak menyimpang dan praduga. Beliau (Jokowi) presiden, saya presiden, oleh karena itu bagus kalau bisa bertemu, supaya ada dialog," tandasnya.
(aky)