Mungkin tak banyak orang tahu mengenai sepak terjang KRI Ki Hajar Dewantara 364. Kapal perang jenis korvet yang berperan sebagai kapal latih tempur tunggal bagi para perwira TNI AL berusia lebih dari tiga dekade ini telah banyak mengukir prestasi membanggakan bagi bangsa Indonesia.
Dikutip dari Indomiliter, KRI Ki Hajar Dewantara berkode KDA-364 ini pertama kali dibeli oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1980.
Kapal ini dibangun di galangan Uljanic Ship Yard, Yugoslavia. Berbobot penuh 1.850 ton, kapal ini masuk kategori light fregate atau korvet. Sebagai kapal kombatan, KDA-364 dilengkapi persenjataan canggih di zamannya.
Di antaranya meriam Bofors 57 mm MK1 di haluan, dua pucuk kanon Penangkis Serangan Udara (PSU) Rheinmetall Rh202 kaliber 20 mm di depan anjungan. Sedangkan senjata pamungkasnya terdapat empat buah rudal antikapal MM38 Exocet. Sementara senjata Anti Kapal Selam (AKS) dilengkapi dua peluncur torpedo SUT 21 inchi.
Kapal perang legendaris TNI AL ini juga dilengkapi helikopter, sehingga di bagian buritan terdapat helipad yang mampu didarati helikopter sekelas NBO-105 atau Westland Wasp.
Sayangnya, helikopter di kapal perang ini tidak dibekali fasilitas hangar. Kapal ini juga dilengkapi kabin kamar yang jumlahnya lebih banyak dari kapal pada umumnya. Ia juga dilengkapi ruang kelas bagi para perwira TNI AL.
Sepak terjang paling fenomenal dari KRI Ki Hajar Dewantara 364 ini ialah saat ia berhasil mengitersep kapa feri Lusitania Expresso pada tahun 1992. Saat itu, KRI Ki Hajar Dewantara 364 yang tergabung dalam Satgas Operasi Aru Jaya diperintahkan menghalau kapal feri dari Portugal yang ingin melakukan provokasi di lepas pantai Timor Timur (kini Timor Leste).
Follow Berita Okezone di Google News