Share

Kemenkes Diminta Akomodir RUU Tembakau

Achmad Fardiansyah , Okezone · Selasa 29 Desember 2015 11:54 WIB
https: img.okezone.com content 2015 12 29 337 1276641 kemenkes-diminta-akomodir-ruu-tembakau-shbZ8WWxwJ.jpg foto: ilustasi Okezone

JAKARTA - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI diimbau agar tidak terlalu memandang negatif RUU Pertembakauan yang saat ini dibahas dan masuk prolegnas DPR RI. Pasalnya, RUU tersebut notabene tidak berkaitan langsung dengan kebijakan Kemenkes dan hanya melakukan pengaturan di sektor industri hasil tembakau.

Direktur Indef, Enny Sri Hartati mengungkapkan, justru dengan adanya RUU Pertembakauan ini akan menciptakan keteraturan di sektor tembakau dan juga kejelasan dari sisi industri.

"Kalau Kemenkes bisa akomodatif ke industri alkohol, yang notabene juga lebih berbahaya, mengapa tidak bisa akomodatif terhadap tembakau," terangnya di Jakarta, Selasa (29/12/2015).

Ia mengingatkan, dengan adanya pengaturan khusus di sektor tembakau, sebenarnya Kemenkes juga harus mengerti bahwa akan ada kejelasan dari sisi pengendalian. Seperti soal importasi tembakau yang nantinya dikedepankan penggunaan tembakau lokal.

"Kalau tidak ada pengaturan tidak ada perbedaan perlakuan tembakau lokal dan impor, justru ini malah produksi rokok tidak terkendali juga," imbuh Enny.

Sektor tembakau untuk beberapa daerah tertentu, lanjut Enny, tidak hanya berdimensi ekonomi semata. Misalnya di Madura, tembakau sudah mencakup aspek sosio kultural. Belum lagi ada daerah-daerah tertentu yang tanahnya hanya bisa ditanami tembakau.

"Tanaman tembakau ini kan tak melulu dimensi ekonomi, ada dimensi budaya juga. Nah, dengan adanya pengaturan di RUU tembakau, kan nanti ada keterpaduan," jelasnya.

Sementara itu, Budayawan Mohamad Sobary menilai, sikap Kemenkes yang bersikukuh menolak RUU Pertembakauan merupakan cara pandang sebelah mata yang tidak mampu melihat sisi positif sektor tembakau.

"Ini bisa jadi tanda bahwa kapitalis dan kaum lobbyst sudah masuk. Mereka Kemenkes masuk ke dalam blok persaingan itu, mereka memihak, ini tanda suksesnya kaum lobbyst," sindir Sobary.

Menurutnya, para pengkritik sektor tembakau tidak menggunakan kemampuan berpikirnya untuk melihat sesuatu lebih jernih.

"Di balik asap rokok kretek yang mengepul, ada ideologi dan nasionalisme yang didengungkan para petani untuk untuk membela kehidupan bangsa," tandasnya.

Follow Berita Okezone di Google News

(MSR)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini