"Atribut PKI itu, setelah kita lakukan pemeriksaan memang dia untuk acara teatrikal. Begitu lho," kata Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/8/2015).
Kendati demikian, Badrodin mengatakan, memang semestinya mereka tidak menampilkan secara jelas tokoh-tokoh atau simbol PKI.
"Tapi kalau untuk seperti itu, sebenarnya sih unsur pidananya dimana," katanya.
Badrodin mengaku tetap melakukan penyelidikan guna mengungkap kemungkinan adanya otak di balik penampilan atribut PKI tersebut.
"Tapi kan ini dari anak-anak SMP, jadi dalam peringatan itu membuat suatu teatrikal sejarah perjuangan bangsa Indonesia ini, di antaranya ada itu (penampilan atribut PKI)," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjend (Purn) Sutiyoso mengatakan adanya atribut PKI pada karnaval di Pamekasan merupakan kebodohan luar biasa. Dirinya pun menyalahkan pihak aparat yang seharusnya melakukan pengawasan dan pemeriksaan sebelum acara berlangsung.
"Luar biasa kebodohannya menurut saya itu. Pembina divisi aparat, mestinya dia tahu lah bahwa atribut-atribut organisasi terlarang itu kan tidak boleh ditampilkan, dan sudah dilakukan pemeriksaan," kata Sutiyoso daat dikonfirmasi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 17 Agustus 2015.
(Ari)