Share

RUU Tembakau Harus Perhatikan Hak Petani

Rizka Diputra, Okezone · Jum'at 13 Februari 2015 12:13 WIB
https: img.okezone.com content 2015 02 13 337 1105292 ruu-tembakau-harus-perhatikan-hak-petani-ZDZjIJnOdJ.jpg ilustrasi (Foto: Dok. Okezone)

JAKARTA - DPR telah resmi memasukkan RUU Pertembakauan ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2015. Langkah itu mendapat dukungan dari berbagai kalangan.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Nurtanio Wisnu Brata mengaku, mendukung penuh RUU Pertembakauan. Menurutnya, petani membutuhkan regulasi komprehensif yang tidak semata perspektif domain kesehatan.

"RUU Pertembakauan harus mempertimbangan sosial budaya ekonomi, berkaitan dengan hak hidup petani," kata Wisnu, Jumat (13/2/2015).

Dia berharap RUU Pertembakauan dibahas secara holistik terutama dari perpektif perlindungan kepada petani di daerah. Menurutnya, perlu keseriusan DPR untuk mewujudkan hal tersebut. Dia meminta regulasi yang berkaitan dengan komoditi tembakau tidak selalu di copy paste dari aturan luar yang seringkali merugikan.

"Merokok di tempat tertutup setuju tapi bijaksana berikan smooking area, di angkutan umum tak merokok kita setuju. Tapi jika standarisasi produk seringkali demi kepentingan dagang asing dalam hal ini rokok putih," tegasnya.

Sementara itu, peneliti Universitas Jember, Fendi Setiawan menilai, RUU Pertembakauan harus memerhatikan dua sisi yakni perlindungan industri sekaligus petani. "Jika industri terlindungi maka dari sisi pasokan sumber baban baku dari petani juga akan tetap terjaga," ucap Fendi.

Anggota Tim Revitalisasi Pertembakauan Jawa Timur ini menjelaskan, dari sisi objektif, industri tembakau memberi kontribusi besar bagi pendapatan negara dalam bentuk cukai dan pajak mencapai Rp150 triliun.

"Nilai itu kan sangat luar biasa. Sementara sektor lain tidak sampai sebesar itu, dari segi kepentingan negara jelas diuntungkan," bebernya.

Ia berharap, anggota DPR benar-benar melihat kondisi objektif dan hal positif dari tembakau dalam menyusun RUU Pertembakauan. Komitmen dari anggota DPR bahwa industri memberi kontribusi luar biasa bagi negara dan masyarakat pun harus ditagih.

"Jangan membunuh satu tikus dengan membakar lumbungnya. Anggota dewan harus akomoditatif, tinggal pilih kepentingan rakyat indonesia atau kepentingan asing," tandasnya.

Follow Berita Okezone di Google News

(put)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini