JAKARTA - Muhamad Arsyad (23), penghina Presiden Joko Widodo (Jokowi), menceritakan selama di tahanan dirinya mengikuti kegiatan pengajian yang diadakan setiap malam Jumat.
Selain itu, dia juga kerap mengumandangkan azan di masjid serta menjadi bilal. Di tahanan, Arsyad diperlakukan sama seperti tahanan lain, yaitu mendapat tugas piket mencuci piring dan mengepel.
"Kalau lagi enggak piket, saya tidur. Azan di Mabes, jadi bilalnya. Malam Jumat ikut pengajian," tutur Arsyad di kediamanya, Senin (3/11/2014).
Setelah keluar dari tahanan, Arsyad mengatakan ingin kembali bekerja. Dia senang bermain Facebook di warnet saat belum mendapat pekerjaan.
"Memang pas kerja jarang main Facebook lagi. Waktu itu karena menganggur saja," katanya.
Arsyad pun memetik hikmah dari kejadian yang dialami ini. "Pelajaran uang saya dapat bisa lebih dekat sama Allah SWT," ujar Arsyad.
Dia juga meminta maaf kepada Presiden Jokowi dan orangtuanya, karena kasus ini semua orang ikut direpotkan. " Saya minta maaf atas semua perbuatan saya. Saya menyesal sekali. Terima kasih Presiden, pengacara, orangtua, Pak Fadli Zon, dan semua yang sudah memberikan dukungan," tutupnya.
Baca Juga: Ketahui Kerugian Membeli Mobil Bekas Banjir
Follow Berita Okezone di Google News
(sus)